Ketahuilah bahwa di antara ibadah yang paling Allah subhanahu wa ta’ala cintai adalah do’a, oleh sebab itu Allah subhanahu wa ta’ala berulangkali memerintahkan kaum mu’minin untuk banyak berdo’a serta tidak jemu melakukannya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Rabb kalian berfirman, “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagi kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah (berdo’a) kepada-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina. [Ghafir: 60]
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Berdoalah kepada Rabbmu dengan penuh rasa rendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. [Al-A’raf: 55]
Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta sehingga ia tidak meminta kepada Allah subhanahu wa ta’ala sesuatu yang dibenci-Nya atau diharamkan-Nya, dan tidak melampaui batas dalam cara meminta, baik dengan bentuk do’a yang bid’ah atau do’a yang tercampur dengan kesyirikan.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” [Al-Baqarah: 186]
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ
Atau siapakah yang dapat mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan (sipakah) yang dapat menghilangkan kesusahan. [An-Naml: 62]
Dan berbagai ayat lainnya.
Suatu hal penting terkait dengan adab berdo’a yang perlu diketahui oleh kita semua bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat senang berdo’a dengan jenis do’a yang singkat namun lengkap mencakup berbagai kepentingan dan tujuan yang baik dan mengandung berbagai pujian untuk Allah subhanahu wa ta’ala serta adab-adab berdo’a kepada-Nya. Do’a seperti ini sering disebut dengan istilah “jawami’ ad-du’a”. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
كَانَ رسُولُ الله صلى الله عليه وسلميَسْتَحِبُّ الْجَوَامِعَ مِنَ الدُّعَاءِ، وَيَدَعُ مَا سِوَى ذَلِكَ.
Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senang bentuk-bentuk do’a yang jawami’, dan meninggalkan do’a-do’a yang lainnya. [HR. Abu Dawud, dengan sanad yang baik]
Di antara do’a-do’a Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dapat kami sebutkan dalam risalah ringkas ini antara lain:
1. Anas bin Malik berkata, do’a yang paling sering dipanjatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:
اللَّهُمَّ آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. [Muttafaqun ‘alaihi]
2. Ibnu Mas’ud mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a dengan:
اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الْهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ ،والغِنَى.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, al-‘afaf, dan al-ghina. [HR. Muslim]
Maksud al-‘afaf adalah sifat menjaga dan menahan diri sekalipun dari sesuatu yang diperbolehkan secara syar’i. Adapun al-ghina adalah perasaan cukup dengan rizki yang ia terima.
3. Abdullah bin Amr bin Al-Ash berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa dengan do’a:
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ القُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبنَا عَلَى طَاعَتِكَ.
Ya Allah Yang Maha Mengarahkan hati, arahkanlah hati kami kepada amal ketaatan kepada-Mu. [HR. Muslim]
4. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammemerintahkan kepada kita untuk berdo’a:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ جَهْدِ البَلاَءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ القَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ.
Aku berlindung kepada Allah dari segala kesulitan, kesusahan, ketentuan (qadha’) yang jelek (baik urusan dunia maupun din), dan kegembiraan musuh (akibat musibah yang menimpa kita). [HR. Muslim]
5. Anas bin Malik mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa:
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ وَالجُبْنِ والْهَرَمِ والبُخْلِ وأعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ.
Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan (dalam beribadah) serta rasa takut, tua renta yang pikun dan tak berdaya, sifat kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah di masa hidup dan setelah mati.[HR. Muslim]
6. Abu Bakr Ash-Shiddiq berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Wahai Rasul, ajarkanlah kepadaku sebuah doa yang aku dapat berdoa dengannya pada saat aku shalat. Maka mengajarkan:
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْماً كَثِيْراً وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إنَّكَ أنْتَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ.
Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku dengan kezhaliman yang banyak, dan tiada yang mengampuni berbagai dosa kecuali Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan yang datang dari sisi-Mu, serta rahmati diriku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Pemberi rahmat. [Muttafaqun ‘alaihi]
7. Abu Musa Al-Asy’ari berkata bahwa dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering berdoa dengan doa berikut ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي وإسرافِي في أمْرِي وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي، وَخَطَئِي وَعَمْدِي؛ وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أخَّرْتُ، وَمَا أسْرَرْتُ وَمَا أعْلَنْتُ، وَمَا أنتَ أعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أنْتَ الْمُقَدِّمُ، وأنْتَ الْمُؤَخِّرُ، وأنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
Ya Allah, ampuni segala dosa dan perbuatan-perbuatan jahilku serta berbagai sikap melampaui batas (yang aku lakukan), dan segala dosa yang Engkau lebih tahu tentangnya dibandingkan diriku. Ya Allah, ampuni segala dosa yang aku lakukan dengan sungguh-gungguh maupun senda gurau, atau segala dosaku yang aku lakukan dengan sengaja maupun tanpa disengaja. Semua jenis dosa itu ada padaku. Ya Allah ampunilah segala dosaku yang telah kulakukan maupun dosa yang belum aku lakukan, dan segala dosa yang aku lakukan secara sembunyi maupun secara terang-terangan, dan segala dosa yang engkau lebih tahu tentangnya dibandingkan diriku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha menyegerakan dan Maha menunda, dan Engkau Maha mampu atas segala sesuatu. [Muttafaqun ‘alaihi]
8. Dari Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa dengan doa berikut:
اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ ومنْ شَرِّ مَا لَمْ أعْمَلْ.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari segala akibat jelek segala perbuatan yang pernah aku lakukan maupun segala perbuatan yang belum aku lakukan. [HR. Muslim]
9. Dari Abdullah bin Umar, bahwa di antara doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوالِ نِعْمَتِكَ، وتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ، وفُجَاءةِ نِقْمَتِكَ، وَجَميعِ سَخَطِكَ.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesirnaan karunia nikmat-Mu (yang telah Engkau karuniakan kepadaku), dan dari perubahan karunia ‘afiyah (keselamatan)-Mu, dan dari adzab-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari seluruh kemarahan-Mu.[HR. Muslim]
10. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah pernah berdoa:
اللهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي، وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
Ya Allah, perbaikilah untukku agamaku yang itu merupakan penjagaan terhadap urusanku, perbaikilah untukku duniaku yang di dalamnya aku hidup, perbaikilah untukku akhiratku yang di dalamnya tempat kembaliku, jadikanlah hidup ini sebagai tambahan segala kebaikan untukku, dan jadikanlah kematian itu sebagai peristirahatan bagiku dari segala bentuk kejelekan.[HR. Muslim]
11. Jika Anda singgah di suatu tempat tertentu, baik ketika di perjalanan maupun telah sampai di tempat tujuan, maka dituntunkan bagi Anda untuk membaca doa berikut:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.
Aku berlindung dengan Kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan makhluk yang Dia ciptakan. [HR. Muslim]